All posts filed under: In Indonesia

Komunikasi

Facebook kini telah menjadi sarana komunikasi yang tidak bisa dibilang tidak penting. Seakan-akan dia adalah jalur komunikasi yang sangat dapat diandalkan, dia menghubungkan jejaring jutaan orang setiap harinya. Orang-orang dari seluruh dunia itu pun sangat beragam, mulai dari anak kecil (padahal usia minimal untuk bergabung di Facebook adalah 13 tahun) sampai kakek-kakek, pengemis sampai presiden, perampok sampai kyai, dengan kepentingan yang juga beragam, dari sekedar main sampai urusan bisnis, mencari teman SD sampai sasaran rampokan hampir semua ada disini.

Sebuah Log, Liburan Tugas

Hari ini, 26 Desember 2009, sepekan sudah masa liburan Akhir-Tahun-Baru berlalu. Aku yang bukannya pulang mengunjungi orang tua dan rumah tercinta, masih tertinggal di Bandung. Alasannya sederhana, masih ada Tubes (Tugas Besar.ed) kedua yang deadline 5 Januari 2010. Liburan ini pun tidak seperti liburan (yang mestinya menyenangkan), dan anehnya masa tenggang ini pun tidak membangkitkan semangat untuk mengerjakan Tubes tadi.

Gempa Ketika Kuliah, Kampusku Retak

Rabu September 2009, pukul  12.00 seperti biasa kami pun memasuki kelas Mata Kuliah Probabilitas dan Statistika. Mata Kuliah 3 SKS ini tidak seharusnya memiliki 2 jam pertemuan di hari Rabu, tetapi karena kesibukan Ibu Harlili sang dosen mata kuliah ini pun dipadatkan di Hari Rabu. Jadilah hari Rabu ku sebuah pelarian panjang –kuliah 11 jam full, jam 07 pagi sampai 18 sore–.  Sebenarnya tidak ada yang aneh dengan MK ini, pelajarannya termasuk mengulang pelajaran kalkulus TPB dengan rumus yang cukup njelimet. Dosen tentu sering jadi sasaran penyalahan oleh mahasiswa.

Kampanye Anti Curang

Setelah Kampanya UAS Bersih yang begitu galak semseter lalu, kini KM ITB mengadakan kampanye Anti Kecurangan. Kampanye ini tentu sangat didukung oleh pihak rektorat. Sebagaimana yang lalu, kampanye ini memuat baliho, poster, yang unik dan menarik. Dulu bahkan ada karangan bunga besar di depan gerbang yang bertuliskan “Turut Berduka Cita atas Para Pencontek”. Kini Baliho dengan logo ITB.

Kampus

Di kampus lah saya menghabiskan sebagian besar waktu sekarang ini (tidak saat liburan tentu). Apa yang biasanya ku lakukan? Akses internet. Sekedar mengikuti forum Rileks, donlod fansub-fansub dan scanlation manga, baca-baca, dan sekarang mungkin ngoprek dan lain-lain. Di Metro, kota kecil tempat rumahku berada, juga ada tempat bernama kampus. Region lebih tepatnya. Saat liburan ini, kesempatan penjejakan kaki di luar pagar banyak diarahkan ke daerah ini. Buat apa? Nginternet.

Gerombolan SMP Metal

Foto di atas, saya ambil pas petualangan bareng Bambang yang ke Ciwidey itu. Berhubung di Episode Lima dari rangkaian artikel tentang petualangan itu susah diaplot secara terpisah, dan mengakibatkan gambar gagal tertampil, saya tampilkan saja disini. Disana anak SMP nya wow deh…

Strange Adv. “Cililin//Ciwidey”, Part.2 – Tragedy

Selang kemudian, kami melaju di Jalan Baros (ukuran sedang, padat anjir) setelah melewati rel kereta api untuk ketiga kalinya. Mulai berangkat sekitar 50 menit telah berlalu. Setelah Baros, jalan mulai menanjak dan tampak gunung di depan. Di bundaran bada Baros, kami belok ke kanan menuju Nanjung. Ternyata disinilah akhir dari Jalan Lebar di perjalanan kami. Jalan di Nanjung kecil selayaknya jalan di dalam kompleks kelurahan. Jalan kecil dan padat ini pun menurun. Saat menuruninya, hal yang tak terduga terjadi.

Strange Adv. “Cililin//Ciwidey”, Part.3 – Turning Point

Perjalanan yang cukup panjang ini terasa cukup melelahkan. Satu seperempat jam lebih sudah kami berjalan tanpa henti. Motto kami saat itu, hanya dua hal yang bisa menghentikan kami: sampai atau nabrak orang. Setidaknya banyak hal unik yang terjadi di perjalanan ini, apalagi segarnya udara plus asrinya pemandangan kanan dan kiri jalan. Memang, hal terbaik dari petualangan adalah pemandangan yang unik dan kondisi yang tak terperikan.

Strange Adv. “Cililin//Ciwidey”, Part.4 – Readvance

Perjalanan pun kami lanjutkan. Ciwidey tujuan kami. Kabar dari satpam situs sebelumnya, tidak jauh dari situ sekitar satu kili ada tempat wisata. Kami pun melaju. Bambang dibelakang memegang kamera dan memfoto sekeliling sambil jalan. Sesampai disana, ternyata tempat wisata dimaksud adalah Stadion Sepakbola. Di depan stadion banyak penjual baju bola. Uniknya hampir (jika tidak) semua baju yang dijual adalah kaos kesebelasan persib. Perjalanan kami lanjutkan. Tujuh kilo rasanya tidak sebanding dengan perjalanan kami sampai disini. Jalan yang kami lalui cukup berkelok-kelok dan naik turun, meskipun tidak mengalahi kelokan jalan di Bukit Kemuning.

Strange Adv. “Cililin//Ciwidey”, Part.5 – Return to Base

Tanpa pernah mencapai tujuan final, kami melakukan immediate respon terhadap kondisi. Prosedur Return To Base kami lakukan dengan terpaksa. Setelah tiga jam setengah perjalanan panjang tanpa hasil, kami dipaksa pulang oleh alam. Perjalanan tanpa arti ini setidaknya memberi beberapa pesan dan ilmu yang cukup menggugah. Juga memberi kami suatu perjalanan yang sangat panjang yang belum pernah kami capai dengan mengendarai motor.

Lagi Kuliah, Ngenet

Saat ini 30 September 2009 pukul 15.15 saya sedang kuliah Struktur Diskit dan belum shalat ashar. Karena “sedikit” bosan dengan kuliah di ruang 7602 Labtek V Informatika ini, saya pun membuka laptop dan menghubungkan diri ke internet. Sebenarnya saya sudah ngenet di kelas ini sejak 2 jam lalu dari kuliah Probabilitas dan Statistika yang jauh lebih membosankan dari Strukdisk. Biasanya saya tidur, tapi karena ngenet lebih bermanfaat, ya sudah! Kegiatan ngenet saya sekarang didominasi oleh download fansub film dari FTP internal jaringan ITB. Selain itu saya baca-baca juga situs pak dosen yang lagi di depan kelas dan beberapa artikel. Satu artikel yang paling lama saya baca sekarang adalah tentang Latihan Shalat Khusuk oleh Abu Sangkan, dan Artikel Penentangnya. Saya juga menentang, aneh shalat khusu kok dilatih, pake meditasi pula. Ada wihdatul wujudnya pula. Hmm… Selain ngenet saya sekarang sedang membaca novel, Rahasia Kaum Falasha. Novel tentang perburuan artifak zionis. Ditulis oleh orang UPI. Cukup menarik dan menantang. Saya baru baca sampai halaman 123, ganti-gantian dengan ngenet. Sesekali saya liat pak Rinaldi Munir di depan menjelaskan …

SBY Datang (Lagi?)

Selasa, 26 Mei 2009 pagi, Susilo Bambang Yudhoyono a.k.a. SBY yang pada saat yang sama menjabat sebagai kepala Republik Indonesia datang mengunjungi Sasana Budaya Ganesha ITB. Kedatangan beliau adalah yang kedua dalam dua minggu ini. Apa saja efek dari tibanya beliau di Tamansari? Tentu saja saya tidak akan membicarakan kebaikannya mengingat hal itu akan dicap kampanye siluman. Selain itu, saya juga anti (baca: sangat jarang) memuji orang dan kedatangan beliau juga tidak bermanfaat bagi saya.