Semarak Iklan via SMS 2 – Iklan Lowongan Pekerjaan
Ngomong-ngomong, cara ngelaporin iklan/penipuan lewat SMS ke operator itu gimana, saya lupa…
Ngomong-ngomong, cara ngelaporin iklan/penipuan lewat SMS ke operator itu gimana, saya lupa…
Di binder TPB, saya nemu puisi ini. Entah sedang kesambet malaikat apa saya waktu itu, sampai bisa menulis kayak gini, hmm…
Pada waktu memulai blog ini, saya merumuskan judul blog “Blog Kemaren Siang” dengan konsep berikut. Saya adalah anak culun, yang baru memulai melihat dunia maya (alih-alih dunia nyata). Baru saja lulus SMA waktu itu. Untuk menggambarkan konsep itu, ada adagium yang cukup terkenal “anak kemaren sore”. Maknanya, anak yang baru saya sadar akan dunianya kemaren sore. Jadi belum bisa berbuat apa-apa lah. Nah, saya menganggap bahwa blog saya ini lebih rendah dari sekedar blog kemaren sore. Blog yang baru muncul kemaren sore, belum ada apa-apanya lah. Blog saya lebih cupu lagi. Oleh karena itu saya beri nama “Blog Kemaren Siang”. Namun, setelah saya pikir-pikir lagi, kayaknya keputusan itu memiliki kesalahan fundamental yang luar biasa. Logikanya nggak pas. Anak kemaren sore itu dipandang sebelah mata karena dia baru melek kemaren sore, dalam artian pengalamannya masih sedikit, baru sedikit mengenyam asam garam. Dari kemaren sore sampai hari ini, ah baru sebentar. Nah, dengan keinginan saya untuk merendah, lebih rendah dari itu, harusnya saya menulis Blog Kemaren Malam atau Blog Tadi Pagi. Kan lebih sebentar lagi. Itulah kesalahan logika …
Obat tetes mata itu WAJIB steril, isotonis, dan isohidris. tl;dr. Kalau obat tetes mata bikin perih, artinya obat itu berbahaya. Kalau bikin mata perih, berarti dia tidak steril, atau tidak isotonis dan isohidris.
Bandung ini kan kota besar, Ibukota Provinsi. Paris van Java. Bersejarah. Terbesar ke empat di Indonesia. Tapi kok jalannya jelek sih. Minimal bolong. Kenapa? Siapa yg salah?
Jumat dua minggu lalu, saya bertandang ke kantor pos. Ngapain? Mau ngenet, mau ngirim pos lah! Maklum, STNK saya harus diperpanjang di Lampung. Jadinya terpaksa saya kirim STNK+BPKB ke teman ibu saya di Metro, Lampung. Saya sudah cerita kan? Saya kesana jam 10. Sesampai disana saya kaget. Rame banget. Maksud saya, bagian depannya ramai pengunjung. Mau masuk ke ruangan teras depan meja petugas saja susah. Berdesakan. Kok bisa ya? Namun, di meja hanya ada satu petugas. Sepi. Sebagai pengunjung dan warga yang baik, saya pun menunggu. Memang tidak ada baris antrean disana. Kacau pada berdiri sesukanya. Juga tidak ada tanda-tanda nomor antrean disana. Tapi ya tunggu aja lah. Mau nanya bapaknya juga kayaknya itu bapak kepo banget. Sibuk. Cap sana-sini, geser lima langkah ke kiri, liat monitor, lari sana. Nggak efisien lah. Lima belas menit saya menunggu, saya baru menyadari pengunjung yg memadati ini keperluannya apa dan sistem antreannya bagaimana. Mereka ini kebanyakan (atau semua?) ingin membayar listrik/air/pajak/dll. Dengan demikian, mereka antre dengan memberi si bapak tadi kuitansi atau slip apa lah untuk pembayaran itu. …
Masih kecil sih dibanding blog-blog kawan yang pastinja lebih WOW! Tapi lumayannya sebagai batu loncatn pertama. Ayo, semangat. Tingkatkan lagi!
Di Bumega, cek kesehatan habis sekitar 250ribu. Yang dicek darah, urin, rontgen. Diapain aja? Baca dulu yak. Tapi ternyata itu belum cukup. Masih ada yg lebih WOW dari itu.
Di jaman serba canggih sekarang ini, sepertinya privasi sudah tidak ada lagi. SMS yang notabene media komunikasi paling privat sekarang (ah kata siapa) sudah ikut-ikutan jadi sarana marketing. Bukan! Bukan sms mama minta pulsa atau… Gokil banget tuh orang, sms minta kirim uang ke rekening yg sama dua kali pake nomor HP berbeda. Silakan kalau ada yang mau menyumbang ke rekening tersebut atau “sekadar” membalas dendam. Namun, maksud saya adalah iklan. Ya, entah dapet nomor darimana tuh orang-orang. Saya nggak mencantumkan di laman about/me ataupun di profil Facebook loh padahal. Masa saat isi nomor di konter pulsa, isi daftar hadir di acara mana, atau isi yg lain-lain terus si empunya daftar menjual daftar nomornya. Huh, annoying bastards. Walaupun saya mau buka toko, toko online, jasa servis, atau apapun saya nggak mau lah pake cara annoying begini. Email aja sudah cukup mengesalkan apalagi sms yang lebih privasi. Jangan sampe lah ikutan terjerumus ke lembah spam dan scam, padahal kalau niat sedikit sih database nomor ponsel se-ITB berangkatan-angkatan bisa aja saya cari. Saya mulai berpikir untuk membalas dendan kepada …
Sebagai pengguna motor yang baik, saya setiap tahun selalu membayar pajak. Patut diketahui bahwa lima tahun ke belakang saya tinggal di Bandung dan motor saya masih memiliki berplat BE. Dengan demikian, pajak motor saya harus dibayar ke pemerintah Lampung, lebih tepatnya kota Metro, kota saya besar dahulu. Karena jalan ke Metro dari Bandung hanya untuk membayar pajak itu rempong, juga menimbang tidak ada juga saudara yang bisa diinapi, saya akhirnya memutuskan untuk mengirimkan berkas-berkas berharga kendaaan saya tersebut ke Metro. Kolega ibu saya yang masih akrab lah yang ditodong untuk mengurusi pajak motor saya ke samsat sana. Kemudian timbul pertanyaan, kenapa nggak pindah Nopol saja, bukan? Dari BE ke D. Saya juga awalnya berpikiran begitu. Pada awal kepindahan keluarga saya dari Metro ke Tanjungbalai, sekitar tingkat 3 saya kuliah di ITB, saya mengurus segala berkas pemindahannya. Pertama saya mencari tahu info di samsat Bandung. Saya kaget karena ternyata Sistem Administrasi Manajemen Satu Atap (SAMSAT) disini bagus dan profesional. Walaupun saat mencarinya agak repot (saya tinggal di Dago, tetapi malah mendatangi SAMSAT pusat jauh di by-pass sana, sempat dicegat …
Kalau jalan di Bandung, coba perhatikan plat belakang motor orang. Pasti sebagian besar penyok alias rusak. Kok bisa ya? Angin, Bandung angker, atau memang lemah itu plat. Tapi kok di luar Bandung nggak?
Entah kenapa, saya kesal kalau ada orang yang menanyakan atau membanggakan tentang SEO. Yup, SEO alias Search Engine Optimization. Kenapa kesal? Sebagian di antaranya tentu karena saya tidak paham benar tentang SEO dan cara mengoptimasinya. Optimizing an optimization? Seems legit. Misalnya, sepertinya orang seenak udel saya meminta atau bertanya: mas bantuin search engine optimization dong biar web saya di atas pas googling. Orang-orang seperti ini biasanya mengesampingkan fakta bahwa ada banyak jutaan web lain yang sudah di-SEO-kan. Intinya, perkara mengedepankan webmu di halaman depan googlingan bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi sepertinya orang tidak paham esensi dari SEO itu sendiri (Well, saya juga belum paham sebenarnya. Katanya ada seminar tentang SEO yang harganya jutaan. Entah kayak apa ya, bisa mahal gitu. Penasaran juga saya, tetapi nggak punya duit dan kemauan untuk ikut). Banyak orang menyangka bahwa SEO itu kayak masang iklan aja. Tinggal pastikan ada alat ini itu, dipasang tools-SEO ini itu, daftar di web ranker ini itu, beres. Atau pekerjaan yang dilakukan sekali lalu beres. Kalau begitu, gampang sekali bukan. Menurut halaman pertolongannya Google yang didedikasikan untuk membahas …
Jadi, beberapa hari yang lalu saya digigit tomcat. Rasanya nggak enak banget. Gatel parah. Perih. Bentol. Dan bertahan agak lama. Ini membuat saya bertanya-tanya… #berita gaya detik.com
Banyak pos yang mendukung pak RK. Karena bosan, saya akan menulis hal yang berlawanan”. Tidak menyebut kebaikan/kesuksesannya tetapi sebaliknya: “menjelek-jelekkan”. 😀 Semoga ini tidak dianggap kampanye hitam ya.
がんばれ。。。 私のために。 初来のために。 夢のために。 神さま、私に一番ベストを尽くてください。