Festival Rakyat Tahara dan Parade Baju Adat Indonesia
Hari Minggu ketiga saya di Jepang, saya mengikuti festival ketiga saya (dan juga typhoon ketiga sebenarnya). Festival ini dilaksanakan di kota Tahara, kota sebelah Toyohashi. Jaraknya cuma setengah jam naik bus. Kami (tim Indonesia) dijemput pake bus dari kampus, berangkat pukul 08.20 tepat. Katanya sih sebenarnya kuota untuk ini festival 10 orang dan semuanya diisi orang Indonesia. Lalu beberapa waktu kemudian, jumlah ini dinego lagi jadi 15 orang, juga ditambah dengan orang Indonesia. Faktanya, yang berangkat 18 orang, Indonesia semua. Biasalah, Indonesia. Setelah Gikadaisai kemaren,masing-masing peserta festival sudah dibagikan baju adat untuk dibawa masing-masing. Saya mendapat kehormatan untuk mencicipi baju pengantin pria dari Minang. Singkat cerita, kami sampai disana dan langsung disuruh ganti baju. Di kejauhan tampak keramaian di jalan blok sebelah sudah dikerumuni orang. Pertanyaan standar: festivalnya ngapain? Dengan satu kata: Parade. Mirip seperti Toyohashi Festival kemaren. Hanya saja, Tahara Festival ini tidak malem dan tidak menari. Kami dan beberapa kontingen internasional lain, anak-anak SD setempat, warga kota, komunitasnya, dan pengiklan toko, serta mobil pemadam kebakaran akan mengelilingi jalur utama kota. Dari titik kami datang …