Lampung
Saya memulai Pulau Sumatera dari Provinsi Lampung, ke utara. Salah satu alasannya karena provinsi ini adalah tanah kelahiran saya. Provinsi yang saya lebih tahu tentang budaya dan simbol-simbolnya dibanding provinsi lain.
Yang paling unik dari Lampung yang saya tahu adalah siger, mahkota pengantin wanita yang juga melambangkan 9 marga yang ada di Lampung. Di Banten katanya siger ada juga, cuma nggak paham apa bedanya. Ornamen siger kini wajib dipasang di bangunan-bangunan publik termasuk juga yang komersil di Kota Bandar Lampung, sesuai perda 2008 (CMIIW).
Hal kedua yang bisa diambil simbol dari Lampung adalah payung adat lampung. Kemudian gong yang merupakan alat musik tradisional lampung yang setnya mirip gamelan. Juga corak kapal khas lampung, yang biasa muncul di ornamen dan batik khas lampung.
Siger, gong, dan payung muncul di logo asli Provinsi Lampung. Kalau saya ambil semua banyak banget. Saya memilih sigernya saja yang bentuknya disederhanakan, hanya berupa outline-nya saja. Namun, karena siger ini aspect-rationya melebar, dipasang di bendera kok kayaknya gimana gitu. Jadi saya tambahkan kapal ornamen khas lampung di bawahnya. Hasilnya adalah begini.
Warna merah kecoklaan pada bendera bermakna kebudayan khas lampung. Warna kuning bermakna keagungan dan kejayaan serta kebesaran cita dan masyarakat untuk membangun daerah dan negaranya. Warna kuning pada artikel (Sumatera) ini juga bermakna hubungan sejarah dengan suku melayu.
Makna lambang provinsi Lampung yang asli dapat dibaca di situs resmi Pemprov Lampung berikut ini.
Untuk logo versi sederhana, bisa mengambil lambang yang di tempel di bendera tadi. Atau hanya sigernya saja. Dengan warna hijau, merah, biru, atau kuning emas.
Bengkulu
Jika mendengar kata Bengkulu, yang terlintas di pikiran kita adalah Bunga Rafflesia. Bunga bangkai ini banyak ditemukan di sini. Di lambang Provinsi Bengkulu pun bunga rafflesia ini terpampang, beserta beberapa ornamen lain yang tidak tahu saya apa artinya. Di website Pemprov Bengkulu tidak tercantum arti logo provinsi.
Oleh karena itu, Bendera Bengkulu yang saya buat juga berasal dari bunga rafflesia. Bentuknya agak beda dengan yang di lambang, dibuat ulang dengan pandangan frontal dari atas. Warna kuning bunga rafflesia melambangkan afiliasi adat Bengkulu dengan melayu, melambangkan kejayaan dan kesucian. Warna hijau dan biru diambil dari lambang provinsi. Nggak yakin aslinya apa artinya. Mungkin melambangkan kesuburan tanah dan melimpah kekayaan bahari.
Satu lagi alternatif khas Bengkulu adalah kain besurek yang motifnya khas. Motifnya biasanya berbentuk bunga rafflesia dibentuk style dan motif kaligrafi. Tadinya saya mau membuat kaligrafi yang dibentuk bunga dengan tulisan arab bertuliskan Bengkulu بنجكولو. Cuma karena tingkat kesulitan tinggi dan malas juga, ya jadinya logonya siluet bunga rafflesia saja.
Alternatif bendera dengan motif besurek kira-kira seperti di bawah ini.
Logo simpel perseginya tentu saja siluet bunga rafflesia. Skema warna kira kira warna biru, hijau, dan kuning seperti bendera atau merah seperti halnya warna bunga rafflesia asli.
Sumatera Selatan
Sriwijaya, Jembatan Ampera, Sungai Musi, Danau Ranau. Itu kayaknya yang terlintas kalau mendengar Sumatera Selatan. Di lambang Prov Sumsel ofisial, sejarah kerajaan Sriwijaya tampak pada teratai ala Budha yang mengitari lingkaran di tengah lambang. Sungai Musi dan Jembatan Ampera juga ditampilkan di tengah lambang. Yang nggak saya ngerti gunungnya itu, gunung apa ya.
Arti lambang asli Sumatera Selatan dapat dibaca di situs Pemprov Sumatera Selatan berikut.
Pada logo yang saya sederhanakan saya ambil saja lingkaran tengah. Ornamen di dalam bunga teratai saya sederhanakan. Sungai yang tadinya berbentuk bentol-bentol nggak jelas jadi garis-garis. Jembatan ampera terpaksa saya hilangkan karena buat pusing aja. Gunung saya satu warnakan dengan warna latar, sewarna juga dengan warna sungai. Logo yang masih ada jembatan amperanya dapat dilihat pada logo paling kanan di bawah ini.
Ada ide juga menyederhanakan si logo lebih jauh dengan menghilangkan si teratai lingkaran. Hanya sungai dan gunung saja, seperti tampak pada lambang paling kiri di atas.
Bangka Belitung
Untuk provinsi muda yang satu ini penjelasan tidak perlu panjang lebar. Apa mau dikata, lambang aslinya pake peta! Kayaknya desainer logonya lagi malas riset tentang kebudayaan di Bangka Belitung atau emang cuma PNS di kantor gubernur baru yang kebetulan bisa CorelDraw.
Kalau yang bikin logo seriusnya aja gitu, saya pun ya tinggal pasang aja si peta ke bendera. Beres. Hasilnya not bad kayaknya. Apalagi coba komponen dari lambang asli yang bisa diambil. Masa si asbak yang di bawah bola dunia itu.
Warna biru melambangkan perairan Selat Karimata yang meliputi Kepulauan Bangka Belitung dan kekayaan alam bahari. Warna putih melambangkan perdamaian dan kegetugan serta kekayaan alam mineral. Arti lambang Provinsi Bangka Belitung yang sebenarnya dapat dibaca di Situs Pemerintah Provinsi Bangka Belitung berikut.
Dengan demikian, logo sederhananya pun tidak jauh berbeda dengan bendera. Hanya aspect ratio 1:1-nya saja yang berbeda (logo non-bendera di artikel ini semuanya diusahakan persegi). Variasi warna yang ada kalau tidak biru ya putih, sesuai dengan warna pada bendera.
Jambi
Memasuki daerah melayu, porsi warna kuning di bendera makin banyak. Bendera Jambi yang saya buat ini memakai skema warna dari lambang resminya. Logo yang saya ambil adalah bentuk masjid dari lambang provinsi. Masjid ini memiliki 6 pintu, melambangkan tanggal lahir provinsi 6 Januari 1957.
Warna kuning melambangkan kerajaan melayu dan kejayaan. Merah dan biru, nggak tahu apa.. Hehe… Arti lambang asli Provinsi Jambi, walaupun kurang lengkap, dapat dibaca di situs Pemprov Provinsi Jambi berikut.
Logo (yang bukan bendera) sederhananya kira-kira seperti di bawah ini. Simpel. Masjid saja.
Riau
Saya agak sulit untuk menyederhanakan logo Provinsi Riau ini. Bentuk kapal yang ada di dalam coat of arms resmi Provinsi Riau sih bagus. Cuma, karena ada juga Provinsi Kepulauan Riau, menurut saya yang bentuknya kapal-kapalan lebih cocok kepri karena well kepulauan. Pulau=kapal.
Jadi saya bingung mau dibuat macam mana ini lambang. Sisanya adalah senjata tradisional riau. Di lambang resmi ada keris (kayaknya). Cuma agak aneh aja memanjang horizontal gitu di bendera. Lagipula keris kan meliuk-liuk gitu. Coba posisi macam mana juga nggak ada yang sip. Akhirnya saya ganti deh jadi Pedang Jenawi dan dipasang melintang di bendera semacam ini.
Provinsi Riau umumnya dihuni oleh suku melayu. Hal ini dilambangkan dengan warna kuning di bendera. Juga bermakna kejayaan dan kesucian. Warna hijau melambangkan hutan dan kekayaan alam yang banyak di Riau. Pedang melambangkan kepahlawanan dan warna putih melambangkan kejujuran dan kerendahan diri.
Arti lambang resmi Provinsi Riau yang sesungguhnya tidak dapat saya temukan di situs Pemprov Riau. Lupa kali adminnya. Namun, di wikipedia ternyata ada netizen yang upload.
Alternatif lain dari bendera adalah menyederhanakan rantai yang ada di lambang, seperti di kiri bawah ini. Lumayan cuma agak aneh aja, maknanya apa gantai tiga mata gitu.
Lambang versi persegi kira-kira seperti gambar di kanan atas dengan skema warna kuning, kuning coklat, dan hijau.
Kepulauan Riau
Kepulauan Riau termasuk provinsi yang muda di Indonesia. Karena kepulauan, jadi lambangnya ya kapal. Kebetulan corak yang ada di logo resminya sudah cakep. Di dalam layar kapal ada keris terukir selayaknya tiang penegak layar.
Kuning merupakan corak bangsa melayu dan juga melambangkan keagungan dan kejayaan. Biru melambangkan geografi Provinsi Kepulauan Riau yang berupa kepulauan dan kekayaan bahari Indonesia. Kalau arti lambang resminya dapat dibaca di situs resmi Pemprov Kepri berikut (down) atau sebagai alternatif wikipedia. Logo non-bendera sepertinya cukup straightforward.
Belgia Sumatera Barat
Nah ini provinsi keren. Ternyata suku minang memiliki bendera sendiri gan! Namanya bendera Marawa. Hitam merah kuning, mirip dengan Belgia atau Jerman. Hitam melambangkan ketekadan, kepastian, dan akal budi. Merah keberanian. Dan kuning keagungan. Lebih jauh lagi, menurut beberapa blog dan notes fb di luar sana yang sepertinya copas dari satu ke yang lain tanpa ada penambahan info (entah aslinya dari mana). Ketiga warna melambangkan tiga adat dan kawasan pada suku minangkabau.
- Warna kuning melambangkan Luhak Tanah Data, negeri tanah datar, airnya jernih, ikannya jinak, dan buminya sejuk. Negeri ini merupakan wilayah raja-raja.
- Warna merah melambangkan Luhak Agam, airnya keruh, ikannya liar, buminya hangat.
- Warna hitam melambangkan Luhak Limopuluah Koto, airnya manis, ikannya banyak, dan buminya tawar.
Juga tidak ada manusia indonesia yang tidak tahu ciri khas Sumatera Barat. Tidak lain tidak bukan adalah rumah gadang. Logo Povinsi Sumbar pun begitu. Dengan demikian, sangatlah mudah bagi saya untuk membuat versi sederhana dari lambang provinsi ini.
Oh ya, si rumah gadang kalau ditaruh di bendera kira-kira jadi begini. Bukan bermaksud mengubah bendera marawa minang. Karena provinsi lain coraknya saya buat bendera berwarna + lambang, jadi tak terkecuali sumbar juga saya buat demikian.
Makna dari lambang resmi Provinsi Sumatera Barat dapat dibaca di artikel situs resmi pemprov yang nggak begitu bagus berikut ini.
Sumatera Utara
Logo aslin Sumatera Utara menurut saya super keren. Ada tangannya coba. Menggenggam, mengangkat si perisai segi lima. Jarang-jarang ada logo provinsi yang bertangan begitu. Warnanya juga ciamik. Sayangnya, komponen di dalam perisai ramai sekali. Semua benda dimasukkan. Ada kawasan industri, pelabuhan, gunung, pertanian, perikanan, perkebunan, karet, dan daun? Pokoknya di Sumut semua ada, gitu ya maksudnya?
Btw, kalau mau makna asli lambang ini silakan baca di situs Pemprov Sumut berikut.
Nah, karena terlalu ramai bingung blas mau bagaimana penyederhanannya. Masa gambar ikan?
Saya akhirnya merujuk ke bendera-bendera kerajaan masa lalu yang ada di wilayah Sumut. Salah satunya Kesultanan Deli. Benderanya warna kuning dengan dua bunga atau bintang horizontal di sisi kiri bendera. Warna uning tentu saja karena kesultanan ini adalah kesultanan melayu. Dapat dilihat di wikipedia atau di sisi paling kiri pada deretan logo di bawah.
Terinspirasi dari itu saya mengambil perisai dari logonya saja, dan menempatkan perisai itu dua buah seperti bendera si kesultanan deli. Jadi bentuknya bulatan yang dikelilingi empat panah di empat sisi. Kira-kira kalau ditanya maksudnya apa, bisa melambangkan 5 hal yang jadi sumber utama Provinsi Sumut: pertambangan, pertanian, perkebunan, perikanan, dan industri. Perisai tersebut juga dapat melambangkan 5 suku batak yang ada di Sumatera Utara.
Lambang persegi yang dipakai untuk tempat-tempat lain selain bendera bisa sesederhana di atas. Berupa perisai berwarna jingga. Atau kalau mau, pakai gambar orang tani atau ikan kayak di logo tengah di atas, bisa juga walau aneh.
Aceh
Sampai juga di provinsi terakhir dan favorit saya: Aceh. Lambang aslinya terdiri dari rencong, timbangan, rumah?, kitab, dan pulpen. Arti lambangnya? Entah. Nggak ada di situs pemprov, adanya tentang sejarah aceh. Lagi-lagi harus konsultasi ke RPUL yang sudah disalin oleh netizen ke wikipedia.
Kalau lambang begini, kira-kira disederhanain bijimana? Susah parah lah! Akhirnya saya mengarang bebas. Aceh itu rencong. Cari deh gambar rencong di google. Sedikit tiru beberapa, terus bentuk kayak huruf arab dikit. Jadinya seperti di bawah ini.
Itu aslinya ingin membentuk tulisan arab jawa اچيه, cuma alif-jim-nya yang nyambung, ya-ha nya terpisah. Haha, maksa…
Personally saya lebih suka bendera Kerajaan Aceh dahulu. Warna merah, berukit pedang yang bentuknya mantab, dan bulan bintang. Siapanya desainernya. Atau bendera GAM sekalian, juga bagus. Simpel. Bulan bintang. Cuma kok mirip turki kalau hanya bulan bintang. Terus nggak etis juga kan memakai bendera separatis sebagai bendera provinsi. (Etis nggak ya, kan daerah istimewa?)
Oh ya, warna bendera hijau kuning di atas mengikuti skema warna si lambang asli Provinsi Aceh. Alternatif warna versi mengikuti skema warna GAM bisa dilihat di bawah ini.
Versi persegi yang logo tok ya kira-kira begitu lah.
Sekian pembuatan bendera dan penyederhanaan logo provinsi di Pulau Sumatera. Jangan lewatkan hal yang sama di daerah lainnya: