All posts tagged: For export

6 Blog tentang Blog

Blogging merupakan aktifitas yang cenderung dengan hobi bukan? Terserah lah mau bagaimana melakukannya. Tidak tidak. Blog tidak hanya dimanfaatkan sebagai sarana pengekspresian diri saja. Banyak sekali perusahaan (dan personal) di luar sana yang sangat mengantungkan hidupnya pada blog. Konten blog, ramai tidaknya blog, kerapian blog, dan ketersampaian pesan sangat krusial bagi mereka. Dengan demikian, mau tidak mau mereka harus mengetahui state-of-art tentang dunia perblogan ini. Hal ini bisa dilakukan dengan eksperimen, mencari mitra pakar, atau ya informasi gratis di Internet. Berikut adalah beberapa blog yang fokus utamanya adalah tentang blogging. Daftar blog dan isi artikel ini sebagian besar disadur dengan sedikit perubahan dari artikel pada zemanta oleh Nenad Senic. Oh ya, Blog Kemaren Siang ini dalam dua minggu ini juga sedang bertopik seputar dengan tag blog yang membahas tentang dunia perbloggingan menurut saya dan ringkasan dari beberapa artikel luar. Tentu saja, topik ini hanya sementara saja dan saya tidak bermaksud untuk memfokuskan diri ke hanya tema tersebut. Saya juga kan masih belajar dalam hal ini dan hanya ingin berbagi beberapa pelajaran yang didapat dari tautan luar sana. 1. Zemanta Blog Zemanta adalah mesin yang menawarkan sugesti …

Apa yang salah dengan kultwit?

Originally posted on >280 characters:
A note to my readers who don’t speak Indonesian (probably there are less than 6 of you out there, but I respect you): I’m sorry this time I have to write in the language you don’t understand. But I have to do it because firstly I suppose kultwit (means lecturing via tweets) is mostly an Indonesian phenomenon —at least I’ve never seen it done by non-Indonesian people in my timeline. Secondly, I attempt to reach a wider audience in Indonesia regarding this topic, and I suspect using English deters this. Thank you for your patience and understanding. Di Indonesia mungkin susah menemukan pengguna tetap Twitter yang tidak kenal kultwit, yakni rentetan twit yang membahas satu topik. Tujuan kultwit bisa untuk mengajukan suatu pemikiran (misalnya “industri film di Indonesia masih pekat diwarnai praktek monopoli”), melukiskan kembali suatu hal atau peristiwa (“gejolak dalam KPK di balik penetapan Miranda Gultom sebagai tersangka”), atau mengubah pendapat orang lain (“mengapa sebaiknya Anda tidak lagi mendukung rencana mempertahankan subsidi BBM”). Tujuan satu kultwit dengan yang lain…

Apakah Blog Masih Relevan?

Kita lihat masa sekarang banyak sekali layanan jejaring sosial betebaran. Mereka adalah tren baru dan gaya masa kini. Teknologinya paling terdepan. Sebaliknya blog merupakan media kuno yang sudah ada semenjak web dikenal orang. Perkembangannya ya begitu-begitu saja, tidak sepesat layanan “jejaring sosial” (walaupun terkadang blog juga dianggap sebagai salah satu jejaring sosial). Pemakainya jangan-jangan cuma orang-orang tua 40 tahunan ke atas. Belum lagi, beberapa jejaring sosial tersebut memiliki fasilitas serupa weblog. Di Facebook misalnya sudah menjadi gaya untuk menulis nasihat, hikmah, atau sekedar puisi di notes dan disebarluaskan ke seluruh friends yang ada. Pada grup pun ada fasilitas doc yang bisa dijadikan catatan bersama. Twitter sering disebut-sebut sebagai sarana microblogging. Kecepatan pesebaran informasinya katanya melebihi kecepatan gempa. Google+ apalagi, dengan jumlah karakter nyaris tak terbatas pada satu posnya, ia nyaris bisa digunakan sebagai catatan web seperti blog. Hal ini menimbulkan pertanyaan, masih zaman kah blog? Masih relevan gitu? Jawaban singkatnya : SANGAT MASIH LAH!! Memang, banyak orang yang sangat nyaman dengan jejaring sosialnya. Nyaman bisa menspam umpan berita teman-temannya dengan ocehan mundannya. Nyaman juga bisa berbagi …