Panton adalah pelabuhan nelayan di dekat Kota Tanjungbalai. Meskipun begitu, dari kota jarak tempuhnya hampir mencapai satu jam. Ya, pelabuhan ini bukan lagi ada di Kota Tanjungbalai tetapi masih di Kecamatan Tanjungbalai, Bagan Asahan.

Pelabuhan panton berbentuk segi empat lebar dengan jalan kecil berbeton di atas perairan. Di atas jalan ini banyak sekali pedagang yang membuka lapak sebagaimana yang sering kita lihat di taman kota atau sekitar masjid saat jumatan. Pelabuhan ini seolah-olah menjadi tempat wisata sendiri bagi masyarakat sekitar, padahal bukan. Banyak juga yang mancing disini. Meskipun begitu, masuk kesini biasanya dicegat anak muda setempat yang berlaku seperti penjaga gerbang tempat wisata pada umumnya: minta ongkos masuk.

Bentuk Segiempat Pelabuhan Panton

Pedagang di sekitar pelabuhan

Di pelabuhan panton ini kita bisa melihat berbagai macam kapal hilir mudik dan bersinggah. Kebanyakan tentu saja kapal nelayan, kecil dan besar. Ada pula kapal penumpang di kejauhan. Kapal penumpang ini mengantar penumpangnya dari pelabuhan Kota Tanjungbalai ke pelabuhan di Malaysia sana.

Berbagai Kapal Nelayan di Pelabuhan Panton

Kapal polisi. Polisinya nggak pake sepatu euy…

Di tengah-tengah perairan juga terdapat kedai untuk para nelayan. Kedai ini katanya adalah sejenis kedai mie atau kedai kopi di pinggir jalan bagi kita warga daratan.

Kedai di tengah laut.

Oh ya, sebelum mencapai panton terdapat pula pelabuhan yang jauh lebih kecil tempat ikan hasil tangkapan didaratkan. Bisa dibilang TPI untuk kapal tertentu lah. Disini pengunjungnya jauh lebih sepi. Maklumlah kapal yang bisa dilihat juga jauh lebih sedikit karena masih dalam daerah sungai, belum terlalu dekat ke laut.

Pelabuhan ikan di dekat panton

Kalau kita coba googling kata kunci “panton tanjungbalai”, kita akan mendapati banyak berita kriminal. Meskipun begitu kalau siang-siang sepertinya tempat ini cukuplah untuk sarana penyegaran otak sambil melihat-lihat kapal lewat. Asal jangan lewat malam-malam aja, hehe…