All posts filed under: Dunia Maya

Yang berkaitan dengan internet, web, blog, jejaring sosial, dan semacamnya. Diskusi serius ttg web, komplain tentang perilaku sosial di dunia maya, daftar situs asyik, dan lain-lain.

Reblog: Solusi Mudah Menghargai Semangat Berbagi (Sekaligus Mengisi Blog)

Fitur reblog, meskipun terlambat ada di dunia perblogan, kini sudah siap digunakan. Hanya saja, kok banyak orang tetap meblog kembali artikel dengan salin-tempel biasa. Parahnya tanpa mencantumkan sumber lagi. Sebaiknya gunakan fitur reblog jika malas, dan gubah artikel asli jika kita rajin dan memang mau mencantumkan artikel penuh di blog kita. Gubah tentu saja dengan tambahan karya kita di artikel gubahan tersebut.

6 Blog tentang Blog

Blogging merupakan aktifitas yang cenderung dengan hobi bukan? Terserah lah mau bagaimana melakukannya. Tidak tidak. Blog tidak hanya dimanfaatkan sebagai sarana pengekspresian diri saja. Banyak sekali perusahaan (dan personal) di luar sana yang sangat mengantungkan hidupnya pada blog. Konten blog, ramai tidaknya blog, kerapian blog, dan ketersampaian pesan sangat krusial bagi mereka. Dengan demikian, mau tidak mau mereka harus mengetahui state-of-art tentang dunia perblogan ini. Hal ini bisa dilakukan dengan eksperimen, mencari mitra pakar, atau ya informasi gratis di Internet. Berikut adalah beberapa blog yang fokus utamanya adalah tentang blogging. Daftar blog dan isi artikel ini sebagian besar disadur dengan sedikit perubahan dari artikel pada zemanta oleh Nenad Senic. Oh ya, Blog Kemaren Siang ini dalam dua minggu ini juga sedang bertopik seputar dengan tag blog yang membahas tentang dunia perbloggingan menurut saya dan ringkasan dari beberapa artikel luar. Tentu saja, topik ini hanya sementara saja dan saya tidak bermaksud untuk memfokuskan diri ke hanya tema tersebut. Saya juga kan masih belajar dalam hal ini dan hanya ingin berbagi beberapa pelajaran yang didapat dari tautan luar sana. 1. Zemanta Blog Zemanta adalah mesin yang menawarkan sugesti …

Berbagi Tulisan WordPress ke Facebook dan Bugnya

Jika Anda memiliki blog dan ingin dikunjungi banyak orang, salah satu langkah paling jelas adalah membagi tulisan kamu ke Facebook. Terlebih lagi jika kamu punya ratusan atau bahkan ribuan teman. Seseorang yang dekat punya peluang memberi perhatian yang lebih besar daripada orang asing terutama di dunia maya Internet. Tentu saja, belum tentu temanmu itu mengklik link ke tulisan Anda. Akan tetapi, beberapa orang khususnya blogger pasti ingin membaca dan berbagi tulisan satu sama lain. WordPress memiliki pengaturan berbagi (sharing option) yang jika diaktifkan akan otomatis membagi link artikelmu ke jejaring sosial yang kamu hubungkan. Pengaturan ini ada pada submenu Berbagi atau Sharing di bawah menu Perkakas atau Tools. Sampai saat ini hanya ada 5 jejaring sosial yang bisa dihubungkan yakni Facebook, Twitter, LinkedIn, Tumblr, dan Yahoo! Updates. Jika diaktifkan, artikel Anda akan muncul di beranda masing-masing jejaring sosial ketika artikel dipublikasi secara otomatis. Saya sendiri hanya menghubungkan pengaturan berbagi ke akun Facebook dan Yahoo!Updates. Maklum, saya tidak punya Twitter (cara Twitter berbagi aneh sih) dan Tumblr (masih setia dengan WordPress). Akun LinkedIn tidak saya hubungkan karena percuma juga: koneksinya …

Mengarang Judul Artikel yang Efektif

Judul adalah gerbang depan dari segala macam tulisan. Ia menjadi kriteria terkuat bagi calon pembaca untuk memilih satu dari puluhan bacaan yang tersedia. Apalagi dalam era informasi sekarang ini, banyak sekali artikel yang tersedia di dunia maya yang siap dibaca kapan saja. Artikel mana yang beruntung untuk “terpilih” sangat bergantung pada judulnya. Dengan demikian, membuat judul artikel yang baik dan menarik seperti menjadi ilmu yang wajib bagi siapa saja yang berkepentingan tulisannya untuk dibaca orang, termasuk saya: blogger. Terdapat banyak sekali acuan (referensi) mengenai tips pembuatan tulisan, artikel, atau blog di luar sana, termasuk juga pembuatan judul. Sambil belajar, saya disini akan mencoba meringkasnya. Apa yang harus dicantumkan dalam judul? Tentu saja hal yang berhubungan dengan tulisan Anda. Jangan pernah mencantumkan judul yang berbeda dengan isi tulisan karena ini dapat membuat pembaca kecewa. Misalnya Anda ingin menulis kisah cinta Anda saat masih SMA. Jangan menulisnya dengan judul seperti “Kuliah dan Cinta” apalagi dengan “Kisah Cintaku Waktu Itu”. Seperti yang sudah saya jelaskan dalam paragraf pembuka, persaingan untuk memperebutkan perhatian pembaca di web sangat tinggi. Orang …

Apa yang salah dengan kultwit?

Originally posted on >280 characters:
A note to my readers who don’t speak Indonesian (probably there are less than 6 of you out there, but I respect you): I’m sorry this time I have to write in the language you don’t understand. But I have to do it because firstly I suppose kultwit (means lecturing via tweets) is mostly an Indonesian phenomenon —at least I’ve never seen it done by non-Indonesian people in my timeline. Secondly, I attempt to reach a wider audience in Indonesia regarding this topic, and I suspect using English deters this. Thank you for your patience and understanding. Di Indonesia mungkin susah menemukan pengguna tetap Twitter yang tidak kenal kultwit, yakni rentetan twit yang membahas satu topik. Tujuan kultwit bisa untuk mengajukan suatu pemikiran (misalnya “industri film di Indonesia masih pekat diwarnai praktek monopoli”), melukiskan kembali suatu hal atau peristiwa (“gejolak dalam KPK di balik penetapan Miranda Gultom sebagai tersangka”), atau mengubah pendapat orang lain (“mengapa sebaiknya Anda tidak lagi mendukung rencana mempertahankan subsidi BBM”). Tujuan satu kultwit dengan yang lain…

Internet: Three, Axis, Smartfren dan Operator Lain

Sebagai penghuni dunia modern dan mahasiswa Informatika, Internet hampir menjadi kebutuhan primer saya, minimal sekunder lah. Banyak keperluannya misalnya untuk berkomunikasi, mencari berita dan referensi, membuat web, seneng-seneng, dan yang terpenting untuk menulis blog ini. Nah, orang yang ingin berinternet itu mau tidak mau harus punya modem (KBBI : modulator dan demodulator yg terpasang pd telepon untuk mengubah informasi digital ke dl bentuk suara dan sebaliknya). Pertama saya hanya mengandalkan internet di kampus. Jaringan disana sangat memuaskan. Kecepatannya koneksi ke luarnya rata-rata dunia (sekitar 3 Mbps). Maklum jaringan internet ITB konek langsung ke Jepang sana. Ditambah lagi banyak konten bagus di situs internal kampus. Siap unduh bergiga-giga layaknya kopi dari harddisk ke harddisk. Film, anime, dan manga tontonan mingguan. Mantab! Smart Namun, saya merasa lama-kelamaan repot juga mesti ke kampus kalau mau menikmati akses internet. Akhirnya sekitar tahun 2009 akhir saya membeli modem CDMA. Waktu itu CDMA khususnya operator SMART lagi populernya. Jaringan baru lebih cepat. Di web internal kampus (sebut saja rileks) ada tawaran modem Haier CE100 dari sesama mahasiswa. Beberapa yang sudah mencoba …

Apakah Blog Masih Relevan?

Kita lihat masa sekarang banyak sekali layanan jejaring sosial betebaran. Mereka adalah tren baru dan gaya masa kini. Teknologinya paling terdepan. Sebaliknya blog merupakan media kuno yang sudah ada semenjak web dikenal orang. Perkembangannya ya begitu-begitu saja, tidak sepesat layanan “jejaring sosial” (walaupun terkadang blog juga dianggap sebagai salah satu jejaring sosial). Pemakainya jangan-jangan cuma orang-orang tua 40 tahunan ke atas. Belum lagi, beberapa jejaring sosial tersebut memiliki fasilitas serupa weblog. Di Facebook misalnya sudah menjadi gaya untuk menulis nasihat, hikmah, atau sekedar puisi di notes dan disebarluaskan ke seluruh friends yang ada. Pada grup pun ada fasilitas doc yang bisa dijadikan catatan bersama. Twitter sering disebut-sebut sebagai sarana microblogging. Kecepatan pesebaran informasinya katanya melebihi kecepatan gempa. Google+ apalagi, dengan jumlah karakter nyaris tak terbatas pada satu posnya, ia nyaris bisa digunakan sebagai catatan web seperti blog. Hal ini menimbulkan pertanyaan, masih zaman kah blog? Masih relevan gitu? Jawaban singkatnya : SANGAT MASIH LAH!! Memang, banyak orang yang sangat nyaman dengan jejaring sosialnya. Nyaman bisa menspam umpan berita teman-temannya dengan ocehan mundannya. Nyaman juga bisa berbagi …

Facebook dan Google+ : Mengapa Google+ Terlihat Sepi

Pada waktu Google meluncurkan platform jejaring sosial barunya, Google+, semua penduduk Internet bergairah untuk mencobanya. Akan tetapi kini, Google+ hampir seperti kota kosong. Benarkah? Tidak juga. Akun Google+ Anda kelihatan hampa mungkin karena beberapa hal. Teman Anda sedikit yang ada disana. Meskipun banyak teman Anda yang sudah Anda lingkari, mereka sama-sama tidak aktifnya dengan Anda. Lingkaran Anda hanya berisi teman-teman seperti layaknya Facebook. Ketika penduduk Internet beralih dari Friendster ke Facebook beralih pula tren dunia dari kecenderungan promosi diri dengan halaman alay ke kecenderungan curhat dan interaksi dengan halaman rapi. Coba tengok sebentar tulisan teman saya tahun 2009 ini dan amati bagian komentarnya. Cukup lucu. Banyak orang yang tak rela (halaman profil) Friendster dikatai alay. Coba banyangkan pada tahun ini pasti tidak ada lagi orang yang mau membuat halaman sakit mata seperti itu lagi. Banyak yang tidak tahan, mereka pun mencoba-coba Facebook. Pada akhirnya, Facebook menang dan Friendster mati. Kemudian Google membawa sesuatu yang seolah dapat menggantikan Facebook. Dengan mendengar kata jejaring sosial, mungkin banyak orang berfikir bahwa Google+ itu akan seperti Facebook: tempat sesama teman saling curhat …

Facebook’s friend ~ Teman di Facebook

Most of you probably have hundreds if not thousands of “friends” on Facebook. I guess 500 is everyone average. But I just reach my second hundreds, 200 last week. Kebanyakan dari kamu mungkin punya ratusan jika bukan ribuan friend alias teman di Facebook. Ya, rata-rata sekitar 500 teman lah ya. Kalau saya beda, saya baru menggenapi angka 200 minggu kemarin. For the last three years, I have my Finds Friend button hanging over my blue bar and on the left-side panel. Some friends then ask why when they saw that: “how the hell you have that button”. I just said “don’t know, maybe because my friends is still a few”. Tiga tahun belakangan ini, saya punya tombol Find Friends di batang biru Facebook saya dan juga di panel samping kiri. Beberapa orang yang melihat sampai bertanya “kok kamu ada tombol itu sih”. Saya cuma menjawab “nggak tahu ya, mungkin karena temanku masih dikit”. In the early of my dwelling on Facebook, I even had under 40 friends. It lasted for at least two years. Yeah, …

Facebook: Apakah Saya Punya?

Facebook didirikan Mark Zuckerberg resmi pada 4 Februari 2004. Pendirinya membuat Facebook pertama-tama dengan tujuan untuk menyatukan murid Harvard University sehingga kenal satu sama lain. Konsep original FAcebook diambil dari produknya SMA Zuckerberg, Phillips Exeter Academy, yang selama berdekade menyebarkan cetakan buku manual untuk semua murid dan fakultas,  yang suka disebut “face book”.