Informatika
Tinggalkan sebuah Komentar

Susahnya Manajemen Awan

Melanjutkan seri susahnya manajemen berkas dan foto, sekarang saya berlanjut ke awan. Ada banyak layanan penyimpanan web di luar sana. Yang paling terkenal adalah Dropbox, Google Drive, dan One Drive. Tentu saja saya punya akun di ketiganya. Lebih tepatnya, punya beberapa akun di setiap layanan tersebut.

Sayangnya, akun yang saya punya akun gratisan, sehingga akunnya memiliki batas. Kalau tidak terbatas, mungkin tidak akan ada masalah manajemen awan untuk dibuat artikelnya. Karena terbatas itu jugalah saya punya beberapa akun di satu layanan… Mungkin.

Yang jadi poin utama dari manajemen awan ini adalah akun yang mana enaknya dipakai buat apa. Saya sih umumnya memakai layanan web storage ini untuk back-up file. Namun, karena akun terpisah-pisah, saya jadi bingung file apa ada dimana.

Saya harus mereview kembali akun-akun saya tersebut untuk menulis artikel ini. Mungkin di masa depan saya bakal membaca artikel ini supaya tahu file apa ada dimana.

onedrive

Pertama saya punya dua akun OneDrive. Satu pakai email gmail dan yang satu email live. Yang pertama besarnya 15GB dan yang kedua 5GB. Akun yang gmail lebih besar karena dapat loyalty bonus 10GB akibat daftar di awal-awal mereka keluar (masih SkyDrive waktu itu namanya).

Yang OneDrive Gmail (15GB, 50% penuh) isinya lebih ke File TA dan Tesis. Segala data lab dari GAIB dan AISL ada di akun ini. Yang OneDrive Live (5GB, 90% penuh) lebih ke foto-foto lama.

Kedua, saya punya dua akun Google Drive. Lebih tepatnya dua email gmail sih, email utama dan email alay. Google memberikan 15GB gratis ke setiap akun, seinget saya mereka nggak pernah kasih bonus apa-apa.

Akun gmail utama saya (17GB) dipenuhi email separuhnya. Saya nggak ngerti kenapa ada ekstra 2 GB disitu.  Isi Drive non-emailnya kacau, segala macam berkas ada. Dan manajemennya tentu saja memiliki kesulitan yang sama dengan folder biasa.

gmail_main

Gmail Utama

Akun gmail kedua saya (15GB), sangat kosong karena well jarang dipakai. Lumayan keknya buat diisi, tapi diisi apa ya.

Terakhir, saya punya dua akun Dropbox. Masing-masing memakai email gmail utama dan sekunder tadi. Yang utama punya besar 27.21 GB, banyak bertambah dari default 2GB yang diberikan dropbox berkat ikut Campus Cup. Intinya banyak-banyakan mahasiswa yang daftar ke dropbox pakai email kampus. Dahulu banget pernah ikut Campus Cup juga, 2011 kali tapi sudah hilang storage yang didapat. Expired! Super pening tuh saat migrasi datanya waktu itu. Yang Campus Cup 2015 ini nggak tahu kapan basinya.

Dropbox utama ini terpakai 5.5GB. Nggak mau dipakai banyak-banyak, takut penih buat migrasi data lagi kalau si ruangnya kadaluarsa. Isinya keknya file-file super lama, segala macam file tugas dan kuliah saat di ITB dan file proyekan.

Yang sekunder punya besar 2.5GB, yakni dari 2GB yang standar + referal ke diri sendiri ^^. Isinya kosong. Terlalu kecil buat diisi apa-apa.

dropbox.PNG

Dahulu saya juga punya akun Copy dari Barracuda. Mereka menjanjikan memori 20GB dulu. Menggiurkan banget kan? Saya pakai semua untuk backup sebagian repertoire foto saya. Sampai akhirnya tahun lalu (2016) pesan berikut muncul.

Copy is discontinued

Btw, logo si Copy ini keren banget yak

Dan pening kepala pun muncul lagi. Terpaksa harus diunduhi tuh foto dan disimpan ke lokal kembali. Dan sebagian ditrasfer ke OneDrive Gmail tadi. Hmf…

Ngomong-ngomong, itu pada layanan web storage secara dasar menyediakan space gratis kan yah tuh. Masa nggak ada ya layanan agregat yang bakal membuatkan akun ke belasan layanan web storage, otomatis. Jadi bisa dapat Giga yang buanyak kan tuh?? Terus kalau saya nyimpen file di agregat ini, mereka langsung otomatis mendistribusikan ke para web storage tadi. Super asyik kan tuh.

Ide bisnis tuh. Cuma nggak tahu etis/legal nggak ya…


Jadi apa yang saya butuhkan dari web storage?

Pertama, saya ingin mem-backup foto dan video, cadangan kalau-kalau disk bermasalah. Ada beratus giga foto di komputer dan mungkin bakal bertambah beratus giga lagi dalam waktu dekat kalau saya lagi iseng main GoPro.

Setiap proyek foto isinya bisa 1-2 GB. Dengan demikian, web storage gratisan yang cuma ada 5GB-an itu bukan solusi yang bagus. Masa cuma nyimpen satu folder di satu akun dropbox sekunder saya yang masih kosong itu.

Ada layanan backup foto gratis seperti Google Photos dan Flickr sih. Mantab lagi albumisasinya. Tapi mereka juga punya masalah yang mungkin akan saya bahas di artikel selanjutnya.

Kedua, saya ingin mem-backup berkas dokumen. Paket seperti source code dan database proyekan, filenya save game, tesis dan TA tadi, proyek blog, dll. Lebih mantab kalau semua di satu tempat supaya nggak bingung kalau mau nyari.

Oh ya, ada yang saya kesal dari web storage tadi yakni sotoi dengan file gambar. Gambar screenshot atau scan dokumen gitu dianggap foto, dikasih thumbnail, dan dikumpulkan jadi satu di kelompok foto sama mereka. Jadi tercampur dengan foto beneran. That’s very annoying. Seandainya ada yang manajemennya pintar tapi nggak sotoi, dan bisa agak liberal sedikit settingnya.

Ketiga, saya ingin menggunakannya sebagai jembatan dari antar satu devais ke devais lain. Yang ini saya justru jengkel kalau berkas cadangan by default ikut dibagika ke semua berkas. Masa bergiga-giga file yang ga dipake itu harus diunduh di hape/laptop lain juga. Buat kebutuhan ini mungkin sebaiknya sediakan satu akun web storage gratisan kali ya, kan ga perlu spasi besar-besar.

Keempat, kalau bisa folder di komputernya nggak perlu khusus i.e. folder “Dropbox” di bawah Documents. Jadi tinggal satu drive gitu, sehingga kalau mau nyimpen apa-apa yg pengen di back-up nggak perlu navigasi jauh-jauh ke Documents. Hehe…

Kelima, history dan conflict tetap terjaga. Jadi kalau file tertimpa (atau diupdate), yang lama bisa direstore lagi. Kalau konflik, bisa dipilih dua-duanya. Tapi kayaknya yang ini harus akun berbayar deh.


Jadi begitulah. Ada banyak akun web storage juga bukan bikin gampang, malah bikin susah manajemennya. Dan belum ada solusi yang bagus di lini ini, selain, well, beli ruang yang tera-tera.

Ada ide?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.