Jadi saya membeli satu buah mangga. Di Jepang, harga mangga tidak wajar. Satu biji bisa mencapai 3000 yen (setara Rp300.000,-). Yang saya nemu ini nggak begitu ‘mahal’, cuma 800 yen saja. Sekali-kali beli lah ya, satu, udah lama nggak makan mangga soalnya.
Yang juga agak beda dari Indonesia adalah gaya membungkus si buah. Berikut laporannya.
Ngomong-ngomong, kalau Anda belum dengar, katanya orang Jepang saat bungkus membungkus agak overkill. Saya agak kurang bisa membuktikan dan merasakan hal ini sih, agak lebay emang tapi nggak segitunya juga. Misalnya kalau beli gantungan kunci, satu-satu dibungkusi kertas terus dimasuki plastik kecil sendiri-sendiri lalu baru dimasukkan ke kresek bersama.
Setidaknya sampai saya membeli satu buah mangga ini.
Di kiri atas adalah gambar satu buah mangga yang saya beli di dalam keresek. Kanan atas adalah isi dari kesek tersebut, bungkusan kertas dari mangga yang mungkin saya beli.
Singkat cerita, berikut gambar setelah mangga menyeruak total dari sarangnya.
Bungkus dari paling luar ke dalam:
- Kantong keresek plastik untuk membawa
- Kantong kertas
- Singgasana
- Kertas tisu lembut supaya empuk
- Pembungkus berjarik yang biasa membungkus buah, supaya lebih empuk
- Plastik selimut tipis supaya hangat
Si mangga pasti sangat nyaman tinggal di dalamnya.
saya kira di Jepang sana udah hampir 100& ngga gunain plastik, ternyata pembungkusnya aja lebih banyak bahan plastik .___. oh, ya, ka albadr, mau tanya, kalo kita beli belanjaan banyak (misal kebutuhan bulanan dibeli dalam satu waktu) di supermarket, pake kertas karton pasti bobrok, nah, alternatifnya pake box karton (kardus) atau plastik jinjing? atau diwajibkan bawa tas jinjing sendiri? hehe
Minta gan manggahnya, hehee..
salam kenal, http://bunuhjerawat.blogspot.com/2014/11/berbagai-faktor-penyebab-jerawat.html