Tentu saja, setelah absen menulis lama, artikel pertama yg “wajib” ditulis blogger adalah meminta maaf karena sudah lama tidak menulis (seolah-olah sebelumnya sering menulis dan seolah-olah banyak yg baca) dan berjanji setelah ini bakal menulis lagi, lebih sering.
Blog ini juga, sudah mencatat tulisan bernada seperti ini sekian kali. Bahkan ada kategori khusus, Blog’s Rambling namanya. Dan tidak terkecuali, tulisan ini pun bertipe sama dan di bawah kategori tersebut.
Okeh, kali ini apa lagi alasanmu, penulisku?
Sok sibuk? Habis menghabiskan akhir bulan Juni dengan berpergian yg tidak biasa?
Iya bro blog…
Jumat. Gathering di Holten Golden Flower. Pulang jam 10 malam.
Sabtu pagi dari jam 6 langsung ke Ancol, jadi pager bagus teman sekosan. Pulang jam 3 sore. Itupun masih ngurusin kado nikah yg gagal dibuat mamangnya karena bingung dengan disainnya.
Minggu pagi jam 8, berangkat ke Selangor, Malaysia. Konferensi Internasional ICEEI ke empat.
Sampai jam 1 waktu setempat, langsung naik Van sejam lamanya ke hotel. Duduk sebentar, scouting daerah sekitar, terus jam 5 dijemput bibi buat keliling Selangor. Sampai rumah bibi jam 1 malam dan langsung tidur.Senin pagi bangun jam 6. Masih gelap disana, tapi langsung siap-siap karena mau presentasi. Sampai kampus UKM jam 8 (ngebut naik motor lewat tol, itupun masih 40 menitan lamanya), langsung registrasi, ikut opening, lihat presentasi, hingga sore. DAN tidak kalah penting, ashar langsung ikut rombongan jalan-jalan ke Putra Jaya. Keliling ibukota Malaysia yg “asli” sampai Magrib (jam 7.20 waktu sana). Pulang tidak langsung ke hotel, rombongan mampir dulu ke gala dinner di bukit golf. Makan malam sampai jam 10-an.
Sampai sini, rasanya saya sudah mau pingsan. Pemandangan superb, musik yang indah, dan makanan sebanyak, semewah, dan selezat itu pun saya tidak nafsu sama sekali.
Dan jangan berpikir rodian di atas dimulai jumat ya. Kan hal-hal di atas perlu persiapan dan lain-lain, bukan? Ribet nuker duit yg ternyata habis stok lah, disain kado, ke tempatnya, dan pekerjaan lain.
Selasa, sengaja jam 7 tidur lagi sampai jam 11. Kalau tidak bisa balik ke Indonesia bukan dengan Airasia tapi dengan pesawat ambulance soalnya. Habis puas tidur, mau sarapan di hotel eh udah tutup. Ya udah, checkout aja. Langsung ke tempat konferensi di Fakultas Sains dan Teknologi Maklumat.
Nongkrong nunggu bus, nggak-nggak lewat dong! Sejam dah nongkrong panas-panas di tepi jalan kampus sendirian, bawa tas gede. [Notes: hotel saya menginap berbeda dengan seluruh “peserta” konferensi lain yg dari ITB]
Sampai di FTSM, ikut konferensi sampai sore, sambil galau (bersama teman lain) mau teknis kepulangan bagaimana. Pesawat berangkat jam 6 pagi besoknya bro…!!!
Selesai penutupan jam 6 (masih terang), siap-siap, nemenin kawan yg nginepnya di asrama buat mulangin bantal (baca: checkout, yap dengan ritual mulangin bantal dan seprai, literally). Menunggu sms ke rombongan cewek (yg udah mahal tapi telat terbaca pula -.-). Jam 7 berangkat dari kampus ke stasiun.
Shalat jama’ takhir di stasiun (naik kereta dari kampus ke KL Sentral sejam lamanya), terus nunggu si rombongan cewek (yg juga terpisah sejam lamanya tentunya). Sambil nunggu, information gathering cara ke bandara gimana. Bus terakhir jam 10.30. Nongkrong agak lama di depan loket bus menentukan mau berangkat jam berapa. Setelah sepakat mau berangkat di bus pertama (pukul 02.15, biar bisa belanja dg tenang lalu tidur di stasiun aja) eh malah mamang loketnya ilang…. T.T
Lemass…
Jam 9an, rombongan cewek datang. Langsung eksekusi rencana semula: cari oleh-oleh. Walaupun udah agak telat, karena tokonya jam 10 tutup. Dan sampai di toko sesaat (baca: 5 menit) sebelum tokonya tutup. Lumayan lah, cari makan, mengejar kereta terakhir (karena rumornya tutup pukul 10.30 di hari biasa ternyata tutup di pukul 11.15).
Di stasiun luntang lantung di kegelapan sambil makan dan cemas ditangkap satpam karena makan sembarangan (dendanya RM500 soalnya).
Pukul setengah 12, karena bosen keliling stasiun dah. Liat-liat gedung yg aneh-aneh disana. Muter-muter. Masuk stasiun lagi liat ada iklan kereta cepat ke bandara, terakhir pukul 12.05. Wew, 20 menit lagi. Langsung diskusi dengan rombongan yg cuma 3 pasang cowok-cewek dan langsung ambil kesempatan tidur di bandara. Berangkat deh dengan kereta cepat! Untung juga tadi gak jadi beli tiket bus.
Sampai di bandara (perjalanan sejam), information gathering lalu tidur. Rabu, pukul 6 pagi take-off ke Indonesia.
Rabu pukul 6 sore, berangkat naik bis ke Klaten, Jawa Tengah. Sampai Kamis jam 9.
Hoek… Mulai masuk angin…
Kamis, akhirnya ada hari istirahat juga. Meskipun dipakai untuk rapat dan ngoding juga…
Jumat pagi ke Solo, sorenya ngoding. Sabtu ke Solo, pelatihan lagi. Minggu pulang ke Bandung naik kereta, sampai jam 11 malam.
Aghh… Home sweet home.
Dan itulah alasan dia ketinggalan tulisan di awal bulan Juli ini, heh? Apa-apaan…
Itukan timeline 23-30 Juni. Tanggal 1 sudah sampai Bandung lagi. Cih! Memang, suka membuat-buat alasan saja penulisku ini.
Memang sih, selama timeline yg dia anggap sibuk itu (padahal masih banyak orang yg lebih mondar-mandir lagi dari dia kan ya? Supir bus misalnya), si penulisku ini bisa menambal kekurangan tulisan yang ada di bulan Juni. Hektik juga kayaknya, harus nyelesaiin disain, cerpen, terjemahan lagu, dll dalam sela waktu di negara seberang sana. Tapi itu bukan alasan kan? Salahnya sebelum berangkat, artikelnya belum selesai.
Terus alasan apa lagi?
Mulai Ramadhan? Malam sibuk tarawih, pagi sibuk sahur. Ah itu kan cuma nambah sejam dari kegiatan biasa, dan cuma mundur satu setengah jam dari waktu bangun biasa. Kok dipake alasan untuk istirahat (dan libur blog) lebih banyak.
Tapi ya nggak apa lah. Hidup kan roda, kadang di atas, kadang di bawah. Hitung-hitung memberi ruang napas bagi orang-orang yg tidak sengaja memencet tombol follow di kepalaku ini. Beberapa orang soalnya ada yg terheran-heran sehingga protes, kok penulisku ini (Albadr namanya, teman SMA-nya sepertinya yg nanya) ngeblog terus sih. Nyampah nih di email. Dia nggak ada kerjaan lain apa?
Diriku sebagai blog yg agak sering dimutakhirkan meminta maaf jika kalian merasa terganggu. Hehe maaf…
Tapi kayaknya bukan karena nggak ada kerjaan si penulis itu. Kalau premisnya gitu, Pak Budi Raharjo yg update blog lebih sering (setiap hari, kalau aku kan di saat pengen saja) lebih tidak ada kerjaan dong.
Ini (nulis blog) memang sebenarnya sebagai cara untuk remunerasi (memulihkan) kekuatan keiyakusha-nya si penulisku aslinya… Haha, tidak-tidak. Cuma bercanda.
Siplah, akhir kata, semoga penulisku ini tobat dan artikel senada seperti artikel ini tidak perlu kutulis lagi dalam waktu dekat ini.
Jya…
Catatan kaki:
Meskipun tanggal pos artikel ini adalah 4 Juli 2013, artikel ini ditulis tanggl 19 Juli sehingga bisa menyebut-nyebut Ramadhan di kontennya. Well, kalau 4 Juli beneran nulisnya, jadinya nggak sesuai dengan konten bahwa ada krisis tulisan di blog ini kan?
Ping-balik: Takut Ketemu Agan Lagi | Blog Kemaren Siang
Ping-balik: Merasa Tertipu terhadap Kurs | Blog Kemaren Siang