Unik di Jepang
Comment 1

Cerita Pak Kimura – Tiga Pusaka Suci Orang Jepang

Gambaran artis tentang tiga pusaka suci Kerajaan Jepang.

Gambaran artis tentang tiga pusaka suci Kerajaan Jepang.

Waktu membahas tentang tata bahasa kebendaan います、いません, kami menemukan sebuah kata 冷蔵庫 (reizouko) yang artinya kulkas. Tiba-tiba, Pak Kimura bercerita tentang 三種の神器 (sanshu no jingi) yang artinya adalah tiga pusaka suci.

Sanshu no jingi atau juga bisa dibaca mikusa no kandakara aslinya adalah benda legenda yang merupakan bagian dari keluarga kerajaan jepang. Benda ini diwariskan dari raja ke raja secara turun temurun. Ketiga benda itu adalah 草薙劍 (kusanagi no tsurugi) alias Pedang Kusanagi, 八咫鏡 (yata no kagami) alias Cermin Yata, dan 八尺瓊曲玉 (yasakani no magatama) alias Permata Magatama.

Tiga pusaka suci tersebut adalah insignia atau lambang kerajaan Jepang. Tanda bahwa keluarga kerajaan berhak memerintah kerajaan Jepang. Juga merupakan simbol legenda keagungan masa lalu bagi rakyat Jepang. Ketiganya mencerminkan hal berikut. Pedang kusanagi : keberanian dan kegagahan (virtue and valor). Cermin yata : kebijaksanaan (wisdom). Permata magatama: kemurahan hati (benevolance).

Mungkin ketiga benda itu sama seperti keris empu gandring atau kitab Sutasoma kali ya kalau di Indonesia. 😀

Oh ya, bagi penggemar Naruto, ketiga benda ini juga diadaptasi sama Om Kishi di manganya itu ya. Pedang Kusanagi milik Orochimaru dan milik Itachi, Cermin Yata milik Susanoo-nya Itachi, dan jurus jarak jauhnya Itachi.

3 Sacred Treasure in Naruto 650px

Susanoo: Totsuka sword, yata mirror, yasaka magatama

 


Namun, bukan itu yg diceritakan oleh Pak Kimura.

Sekitar tahun 1960-an, Jepang mengalami puncak ekonomi. Puncak ini tertinggi sepanjang sejarah Jepang pasca PD-II, bahkan mungkin hingga sekarang. Oke, siapa bilang Jepang hanya butuh 50 tahun untuk bangkit dari bom nuklir? Nggak bro, 15 tahun!

Indonesia yang pertumbuhan ekonominya 6% sekarang saja sudah sebegitu sombongnya. Bagaimana Jepang yang saat itu pertumbuhannya 20%[1]? Pertumbuhan ekonomi Jepang ini bahkan punya nama yg juga diambil dari legenda: Izanagi-boom.

Pada masa itu, istilah sanshu no jingi mengalami perluasan makna. Tiga pusaka suci orang jepang tidak lagi pedang, cermin, dan permata. Pada masa itu, hampir di setiap keluarga jepang memiliki pusaka suci yang lain. Apa itu? Ialah televisi, kulkas, dan mesin cuci.

3 Sacred Treasure of Japan 1960s

3 Sacred Treasure of Japan 1960s

Statistik mengatakan (sumber wikipedia, disana ada sumber aslinya), 90% keluarga memiliki ketiga pusaka suci tersebut. Dengan kata lain, ketiga benda tadi merupakan hal wajib yang ada di rumah. Artinya lagi, kalau kamu orang Jepang yg jadi suami, wajib menyediakan ketiga barang elektronik tadi. Hehe, Kimura Sensei berkelakar.

Tahun 2003, istilah the new three sacred treasures alias tiga pusaka suci modern muncul. Kali ini, pusaka yg dimiliki setiap keluarga Jepang adalah TV Flat, kamera digital, dan DVD-Recorder[2] Kwan Weng Kin, “Japan’s new sacred treasures,” The Straits Times (Singapore), March 29, 2004.. Pada barang pusaka suci baru ini, Jepang menguasai 90% pasar global[3]. Menakjubkan.

Dan mungkin, konsep tiga barang-yg-wajib-dimiliki seseorang seperti ini bisa diperpanjang lagi hingga sekarang atau diperluas dengan menilik segmen masyarakat tertentu. Seperti tabel di bawah yang saya ambil dari jmr-marketing.com yang menisbahkan sumbernya dari Stanford Japan Center. Cukup menarik…

Female High School Students Music Fans Typical Households
Mobile phones Mobile phones (mobile video players) Mobile phones (mobile video players)
Photo sticker machines DJ machines Digital cameras and camcorders
Karaoke VJ machines Hard disk video recorders

Di Indonesia apa ya??? Menurutmu?


Dari perluasan makna dari sanshu no jingi yang menarik ini, saya juga baru menyadari betapa kuatnya kekuatan ekonomi Jepang dan betapa tingginya standar hidup masyarakat Jepang. Lihat saja tahun 1960 setiap keluarga sudah wajib punya teve, mesin cuci, dan kulkas serta tahun 2003 sudah pada punya TV tipis, kamera, dan perekam DVD (buat merekam acara kesayangan kali ya). Indonesia, sekarang masih belum ada apa-apanya.

Sangat tidak realistis kalau kita mengatakan 90% keluarga Indonesia sekarang sudah memiliki TV, kulkas, dan mesin cuci. Iya kan?  Keluarga saya aja tidak punya mesin cuci, TV juga dari saya SD itu-itu mulu. Berarti setidaknya kita, Indonesia lebih tepatnya, tertinggal 50 tahun dari Jepang. Hmm…

Masih panjang perjuangan kita kawan.

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.