Seperti biasa kali ini, ketika mudik ke lampung atau balik ke Bandung (dari Lampung tentunya) saya melakukan aktivitas ngeteng. Untuk yang belum tahu, ngeteng artinya memutus-mutus. Secara istilah, ini berarti melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lain dengan memakai sarana transportasi berangkai sesuai jalur yang dilalui sehingga perjalanan tersebut tidak hanya menggunakan satu transport atau biro secara langsung ujung ke ujung.
Ngeteng saya pilih karena biaya yang dikeluarkan hampir setengah dari biaya perjalanan langsung Metro-Bandung atau sebaliknya dengan bus. Biaya bus langsung bisa mencapai Rp225.000 (Pahala Kencana hari biasa), yang sedang Rp180.000 (Keramat Jati) dan yang paling murah adalah Rp150.000 (DAMRI, hari biasa). Pada hari lebaran, biasanya biasa bus ini naik sampai hingga dua kali lipat.
Rincian biaya ngeteng Metro-Bandung adalah sebagai berikut. Berangkat naik bus AC dari Metro ke terminal Rajabasa (memakan waktu sekitar 1 jam) dikenai biaya Rp12.000,-. Kemudian dari Rajabasa, pilih bus dengan jurusan pelabuhan Bakauheni. Waktu perjalanan paling cepat adalah dua jam setengah. Bus AC jurusan ini punya harga Rp25.000,- sedangkan Bus Ekonomi Rp17.000,-. Dengan bus ini Anda akan diantar sampai ke dekat pintu masuk pembelian tiket di pelabuhan Bakauheni.
Dari pelabuhan tentu saja, naiklah kapal. Masak naik kereta! Harga menyebrang dengan Feri-Roro adalah Rp11.500,- sampai ke merak. Jika ingin cepat silakan naik Kapal Cepat yang lebih mahal. Nah, dari Merak anda tinggal ambil bus Arimbi ke Bandung via Tol Cipularang. Sabar menunggu 5 jam dan Anda sampai ke Terminal Leuwi Panjang Bandung. Ongkos bus ke Bandung ini sih biasanya Rp50.000,- tetapi saya naik kemarin naik menjadi Rp65.000,-.
Ditotal-total seluruh biaya perjalanan ngeteng Metro-Bandung tadi hanyalah Rp115.000 rupiah saja. Perjalanan sebaliknya juga memakan biaya yang sama.
Oh ya, beberapa biaya kecil yang tak dihitung adalah PopMie seharga Rp5000 saja di bus soalnya kalau di kapal sih bisa mencapai Rp10.000,-. Ongkos DAMRI dari Leuwi Panjang ke Dago sekitar Rp2000,-. Jika anda cukup kaya, pakailah taksi. Cukup membayar Rp40.000,- sampai Rp60.000 anda bisa sampai ke rumah anda di Dago. Oya, masuk Terminal Rajabasa kadang-kadang ditagih kernet uang tambahan oleh bapak-bapak berseragam. Biasanya Rp1000,- dan ditagih saat bus sedang ngetem. Entah ini sebenarnya biaya administrasi untuk apa tidak pernah ada penjelasan.
Perjalanan ngeteng Metro Bandung cukup aman kok. Mau siang atau malam sama saja. Tetapi jika dari Bandung, saya sarankan ambil perjalanan malam sehingga sampai di Lampung siang/pagi. Jika dari Bandung pagi, Anda akan sampai di Lampung malam. Di Lampung anda tidak akan mendapati kendaraan yang wira-wiri malam-malam.
Transisi kendaraan saat seluruh perjalanan ngeteng ini minim, hanya berjarak beberapa meter saja, terkecuali dari pelabuhan merak ke Terminal Bus Merak bisa mencapai 200 meter. Dengan demikian, ngeteng merupakan alternatif yang tepat untuk perjalanan Metro (- Bandar Lampung) – Bandung.
makasih kang,,,,informasinya bisa buat q mudik besok ke lampung (seputih Raman )
Sekarang udah naik gan, rajabasa-bakauheni (AC) 25000, kapal 13000, bis merak-bandung 70000, damri ke dago 3000. hehe. Ane juga bolak-balik Lampung-Bandung ngeteng lebih murah utk ukuran mahasiswa dan yang pasti ga terikat jam keberangkatan jadi kelar kuliah bisa langsung nunggu damri depan boromeus.
ada nikmat tersendiri “ngeteng”
makasih gan buat info nya.
Makasih buat infonya, kita jadi punya gambaran lebih jelas. . .kebetulan saya mau ikut lomba di UNILA, rencana pergi mau naik DAMRI , dan pulang ngeteng. Jadi, kalo ngeteng hari biasa (normal) mungkin sekitar 80-90 ribu kali ya?