Kampus Ganesha
Comments 3

Mana Komunitas Blog ITB?

Saya agak heran. Kenapa ya di ITB tidak ada komunitas para blogger ITB? Dari semenjak saya mulai menulis blog (2008) hingga sekarang saya belum pernah mendengarnya. Entah sayanya yang kurang rajin atau bagaimana. Tapi iya kok, di googling juga nggak ketemu. Padahal ini ITB loh, yang katanya dipenuhi aktivis berkepala besar karena kebanyakan pikiran, dosen-dosen canggih, mahasiswa pilihan, bla-bla-bla.

Komunitas blog? Yang saya maksud dengan komunitas blog disini adalah sebuah kelompok yang didedikasikan khusus dalam bidang tulis menulis dengan blog atau portal khusus yang menghubungkan masing-masing civitas academica ITB dan segenap keluarganya (dosen, staf, dan alumni) yang memiliki blog sehingga para blogger tersebut dapat saling berbagi cerita dan kunjung-mengunjungi blog masing-masing.  Duh, sudah kayak membuat definisi istilah di makalah.

Pak Rinaldi Munir juga pernah bercerita bahwa beliau sulit menemukan blog keluarga ITB apalagi STEI. Tidak ada agregrator yang memberikan daftar blog-blog mahasiswa, dosen, atau staf ITB (umumnya dan STEI khususnya).

Kalau kita tengok ke negeri seberang, mereka sudah mempunya komunitas blog yang mapan (established). Di Universitas Indonesia terdapat komunitas.ui.ac.id yang menggabungkan konsep blog dan jejaring sosial dan bisa diakses seluruh pemilik akun UI. IPB punya komunitas blog yang sudah tampak maju. Hal ini dapat langsung terlihat pada portal komunitas blog di bloggeripb.org. Portal ini sudah seperti portal berita yang berisi banyak artikel beragam topik. Kemudian, yang paling penting adalah komunitas ini selalu dimutakhirkan (update). Kontributornya banyak. Ya jelas, komunitas sangat bergantung pada anggotanya. Jika anggotanya aktif berkontribusi di komunitas, komunitas akan ramai dan berlangsung dengan sendirinya.

ITB memang punya portal blog sendiri: blogs.itb.ac.id. Keluarga ITB bisa membuat blognya disana. Sayangnya, portal blog ini tidak mengiris blog-blog dari luar karena memang tujuan utamanya adalah memberikan fasilitas blogging, bukan menyatukan blog para civa. Tujuan yang agak tidak berguna menurut saya karena fasilitas dan kapasitas yang diberikan disana sangat sedikit dibanding yang ditawarkan oleh wordpress.com atau blogspot. Siapapun yang mengurus portal tersebut, saya sarankan Anda mengganti konsep portalnya. 

Memang apa sih gunanya komunitas blog? Mendingan Twitteran. Ya, saya juga susah menjawabnya. Sama seperti menjawab apa sih gunanya menulis blog. Perihal ini mungkin sudah saya singgung dalam tulisan sebelumnya.

Yang jelas yang saya harapkan dari komunitas blog adalah saya mudah mengakses tulisan sesama anak ITB. Manusia cenderung lebih mudah berbaur dengan manusia lain yang memiliki persamaan kan? Kesamaan akademik adalah yang paling mudah. Kemudian, saya ingin sesama anak itb mudah mengakses tulisan/ blog saya. Timbal balik dari poin sebelumnya dengan alasan yang sama.

Jika interaksi ramai pada blog, budaya menulis dan membaca yang akhir-akhir ini mulai hilang bisa ditimbulkan lagi bukan? Memang sih, artikel pada blog tidak sehandal (reliable) media elektornik atau buku cetak. Akan tetapi, kata AA Gym mulai dari yang kecil dulu kan.

Komunitas blog sangat penting supaya para blogger tetap menjadi blogger. Maksud saya adalah rajin mengisi blognya (bukan cuma nge-junk di Facebook). Dengan banyak kunjungan dan komentar orang, kita jadi semangat untuk menulis artikel selanjutnya kan? Dengan adanya kontes blog yang diprakarsai komunitas secara rutin kita bisa diajak untuk kompetitif dalam membuat tulisan dan memanajemen blog. Dengan adanya berbagi cerita kita bisa mengetahui apa sih yang dilakukan sesama anak ITB. Kita bahkan bisa kumpul bareng (walaupun tidak begitu penting dan seringnya mubazir) untuk mendekatkan diri dan saling ketemu teman baru ditambah bonus mengundang menteri yang alumni misalnya.  Mungkin juga kita bisa buat buku kumpulan tulisan dan pikiran para civa ITB dari blog atau cerita bersambung atau bahkan novel yang dibuat hanya dengan berkumpul di dunia maya tanpa perencanaan. Banyak sekali kemungkinan yang ada, terutama jika komunitasnya  sudah besar.

Sedikit mencari, ternyata ada kok anak ITB yang berinisiatif membentuk komunitas blogger untuk keluarga ganesha. Namanya Pena Ganesha dengan slogan “Kalau Gajah Bisa Nulis?”. Yah, sayangnya komunitas ini tidak berkembang. Buktinya saya baru tahu akhir-akhir ini (setelah googling). Tulisan terakhirnya saja tahun 2010. Entah karena kurang konsep, kurang publikasi, atau yang datang saat kopi darat blogger pertama terlalu sedikit (11 orang katanya), atau mungkin karena memang hanya sedikit anak ITB yang punya blog (baca: rajin menulis), atau bahkan pada ansos semua. Entahlah, perlu dikaji ulang lagi sepertinya.

Bagaimana menurut Anda, kawan-kawan?

3 Comments

  1. Mudah2an bisa cepat direalisasikan deh, mantep juga kalo emang ada portal yang ngasi akses ke blog2 blogger ITB.

  2. Halo Albadr,

    Terima kasih atas komentarnya tentang komunitas blogger ITB dan blogs.itb.ac.id ya 🙂 Kamu punya saran terkait konsep blog kampus nampaknya, dan itu yang kami butuhkan kebetulan.

    Ada alamat email yang bisa kami kontak ? Kami adalah alumni yang diminta ( baru saja ) untuk ikut membantu mengelola blogs.itb.ac.id dan terbuka untuk mengajak mahasiswa aktif menjadi admin serta associate.

    Atau, jika ada luang dan berinisiatif untuk mengontak duluan, silakan kontak saya di maximillian@pusat.itb.ac.id

    Terima kasih atas inisiatifnya ya, Albadr

  3. Ping-balik: Daftar Blog STEI 2008 dan Keluarga STEI yang Saya Ketahui | Blog Kemaren Siang

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.