Informatika, Racuan Si Blog
Tinggalkan sebuah Komentar

Justifikasi

Awal-awal penulisku mengisi diriku ini, perataan paragraf yang dia gunakan adalah justifikasi. Entah apa itu bahasa Indonesianya? Perataan kiri kanan? Atau perataan aja? Dulu kayaknya dia berpikir kalau justifikasi itu membuat artikel jadi bagus. Kayak koran gitu. Rapih. Cantik. Mungkin lebih mudah dibaca kali ya.

Namun ada banyak kelemahan dalam perataan justifikasi paragraf di web. Beberapa malah jadi antitesis dari alasan penggunaan justifikasi di koran. Pertama tengok paragraf yang diset dengan perataan kanan kiri di bawah ini. Paragraf ini diambil dari artikel Logo Provinsi yang merombak seluruh logo provinsi di Indonesia. Cek tengah paragraf, rentang spasinya jadi nggak rata.

Contoh efek buruk justifikasi

Aku tadinya mau memdemonstrasikan live dengan paragraf di atas, tapi kan justifikasi di web ini bergantung pada lebar jendela, jadi susah deh ngasih liat sisi jeleknya.

Blob di tengah teks ini tentu saja tidak membuat teks lebih mudah dibaca. Pinggir-pinggir rapih sih kesannya cakep, tapi tengah itu lebih penting karena mata manusia mengalir di dalamnya saat membaca. Bukan terpaku di pinggir.

Di contoh di atas sih cuma sebaris. Kalau yang muncul berbaris baris? Misal kata yang muncul panjang-panjang. Misal nih ya.

Pertanggungjawaban mantan Presiden Republik Indonesia yang dipertanggungjawabkan di rapat pleno nasional pertanggungjawaban menyebarluasnya  Pneumonoultramicroscopicsilicovolcanoconiosis afterthefact alias hanya pascainsiden mempermasalahkan permasalahan yang diada-adakan. Pertanggungjawabannya Presiden yang memempertanggungjawabkannya pascakepresidenan tersebut ditolak mentah-mentah oleh komisi Dewan Perwakilan Rakyat.

Geser-geser jendela browser dan lihat perubahan paragraf di atas deh. Aneh!

Jadi kenapa spasi itu bisa muncul? Karena teknologi perataan justifikasi milik HTML dan CSS masih cupu. Cuma if kata-kata nggak muat gedein spasi di baris ini dan lanjut ke baris berikutnya.

Kalau Latex, dengan setting rata kiri kanan paragraf secara otomatis akan memenggal kata sehingga saat ada kata super panjang seperti kata “mempertontonkan” di contoh di atas, kata tersebut tidak seluruhnya jatuh ke baris berikutnya dan menciptakan ruang-ruang kosong di tempat tinggal sebelumnya.

Cek contoh hasil dari Latex berikut. Garis strip di kata mempertontokan automagically appear berkat si Latex.

latex justifikasi.PNG

Memang sih masih ada kasus yang mau diapain aja tetap serba salah. Kayak baris kedua contoh di atas, mau dipisah “lam-bang” juga nggak muat di baris atasnya. Jadi tetap ada spasi agak besar disana. Ini shouganai…  atau bahasa indonesia: ya piyee….

Setidaknya, spasi liar ini terminimasi oleh Latex.

Di koran juga begitu. Cuma aku nggak tahu mereka memotong-motong kata pakai typeset dari Latex juga atau manual itu. Penulisku juga kayaknya nggak tahu.

Di web? Justify masih cupu dan sepertinya tidak usah dipakai banyak-banyak dulu. Untunglah akhir-akhir ini si dia nggak pernah menjustifikasi diriku ini lagi.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.