Rabu, 21 Oktober 2009 pukul 20.20 sejarah mencatat. Aku yang sedari magrib didatangi Rizky Alfian dan menonton Slumdog Millionaire, kelaparan dan memutuskan makan di ‘tempat biasa’. Dan mencatat kejadian yang luar biasa.

Hari ini aku pulang sangat pagi akibat bad mood. Aku sebenarnya sudah seharian bad mood, bukan karena keberadaan UTS Agama Islam plus UTS Struktur Diskrit hari ini, bukan juga karena kesel dengan wisudaan HMIF, bukan karena besok UTS Alstrukdat plus ada Tugas IKNI PKn, TP Praktikum Sisdig dan Tugas Abstrack Data Type Matriks + Mesin Karakter, atau internet sunken yang lagi maintenance. Mungkin karena bosan hidup saja.  Jenuh dan malas, jam 17.00 aku sudah menjamah kosanku. Bahkan sebelum banci perempatan sempat dandan guna menjalankan tugasnya, aku sudah pulang.. Tak kusangka, bad mood itu belum mencapai puncaknya.

Di BATAGOR a.k.a. tempat biasa, aku seperti biasa memesan Beef Teriyaki, masakan jepang berupa daring iris coklat yang dikuahi kecap (atau apalah itu). Tentu aku makan dengan sumpit, sambil belajar, kan katanya mau ke Jepang nanti. Karena hari ini laper, haus, dan mood ku kurang aku juga memesan fruit tea walaupun jumlah harga keduanya jadi 14.000 rupiah dan bikin boke (biasanya sih males melakukan hal boke begini). Sambil menunggu pesanan datang, kumainkan chopstik sambil merhatiin Alfian yang angong (tidak merespon pembicaraanku) dengan hapenya. Biasa, dia kan tidak bisa multitasking apalagi saat smsan.

Pesanan datang. Seperti biasa pula Paket I jadi pesanan Rizqy. Kami mulai makan seperti biasa dan semuanya biasa saja. Sampai suatu saat di tengah perjalanan, separuh kurang makanan ku sudah habis dan Rizqy sedang semangat-semangatnya makan ku berhenti. Terdiam dan merenung. Kusisihkan sedikit komponen Beef Teriyaki ku ke meja dan terdiam bingung.

Ya, komponen itu hexapoda dan terbalik. Tubuhnya oval belah tengah dan berwarna coklat. Ukurannya sebesar kuku telunjuk lah. Dari melihatnya sekilas setiap orang pasti mengenalnya. Ku sumputkan ke bawah piring jepang ku dan ku lanjutkan makan sambil mencoba melupakan hal yang terjadi. Kulihat Rizqy masih semangat. Tetapi apa daya, semangatku pudar. Ku coba memasukkan lagi sumpit bernasi ke mulut, ternyata hanya mual yang kudapat. (Sayang karena panik, aku lupa memfotonya)

Rizqy yang mulai mencapai finish melihat perubahanku dan menanyakan

“Kenapa Bed, gak mood banget kayaknya”.

Ku tidak menjawab. Beberapa saat kemudian, saat dia telah beres makan dan kupikir efek sampingku bisa diredam seminimal mungkin sehingga tidak menyebar,

Aku menjawab “Ada yang menggangguku”.

“Apa? Dipikiran maksudnya?,”. Sesaat ku diam dan,

“Ah bukan.. Ini”, kutunjukkan hexapoda tadi. Dia pun kaget dan memanggil si Ibu pemunya toko.

Ibu itu memanggil Butler nya dan dia juga kaget dan langsung meminta maaf. Dia ambil set piringku dan berjanji akan membuatkan yang baru. Masih dalam keadaan panik, aku tak dapat menjawab. Beberapa saat kemudian lah ku bilang bahwa nafsuku sudah hilang, sambil menyusuk Fruit Tea dan Teh Anget Hambar yang masih ada.

Singkat cerita, si Ibu pemunya pun minta maaf. Aku yang sudah makan setengah ingin membayar setengah pula, tetapi tidak diizinkan oleh si Ibu. Bahkan Fruit Tea ku tadi ikut digratiskan sebagai permintamaafan.

Aku pun pulang sambil mual, perang pikiran, dan ditertawai Rizqy. “Jangan-jangan ada yang udah kemakan Bed. Saya aja makan di ‘Padang’ ketemu ulet kecil langsung berhenti.”

Ya, akhirnya itulah artikel pengalaman “Fun Life” kali ini. Entah itu pengalaman buruk atau nasib beruntung aku tidak tahu dan tidak bisa menjawabnya. Mungkin sebagian dari Anda berfikir “betapa sialnya anak ini”. Akan tetapi, KEBERUNTUNGAN DAN KESIALAN ITU BERGANTUNG PADA CARA ANDA  BERFIKIR DAN MENYIKAPINYA KAWAN. Dalam insiden kali ini, setidaknya  kali ini aku dapat menghilangkan kenyang dan menikmati makanan + minuman G-R-A-T-I-S. Dan hal yang tidak biasa untuk dikenang. Bukankah itu sesuatu yang bagus??

(^^)V