Mata kuliah kalkulus sudah mencapai taraf agak gila. Kini kami sedang mempelajari turunan berarah, integral lipat dan tertutup, kurva tiga dimensi dan lebih. Untungnya dosen yang mengajar kami cukup ramah, gokil, dan suka ngerjain mahasiswanya. Meskipun suka melawak, penjelasan yang beliau berikan sangat bagus dan jelas.

Kamis kemarin, Pak Saladin Uttunggadewa di tengah  pelajaran tiba-tiba berfatwa.

Tahukan kalian, kebanyakan kalkulus bisa bikin sakit gigi.

Sebelumnya dia memang mengejek-ejek kami bahwa nasib kami terlalu sial karena akan mendapatkan pelajaran yang aneh-aneh dan begini begituan. Spontan kami yang mendengar senyum-senyum dan tertawa. Kami mengira kalau ini bapak becanda.

Kemarin saya ke dokter gigi, periksa. Setelah dicek sang dokter, dokternya berkata : “Wah, pak! Kalkulusnya sudah kebanyakan.” Spontan saya kaget, dan berpikir dalam hati, wah kok ini dokter tahu ya saya ngajar kalkulus.

Kami pun menjadi tertarik dan juga heran, darimana tu dokter tahu. Dan kalkulus vs sakit gigi, haha…

Rupanya, dokter itu menjelaskan, kalau kalkulus itu flek di gigi berlobang yang sudah mengeras, makanya bisa sakit gigi.

Spontan kami tertawa. Saya juga baru tahu kalo kalkulus itu nama lain dari flek gigi yang mengeras. Hmm…

Itulah Pak Saladin Uttunggadewa. Masih banyak lagi guyonannya yang lain (mungkin nanti akan saya formulasi dalam satu halaman/post). Memang asyik orangnya, keras suaranya, baik lagi. Cuma pas ujian tegas, tapi koreksinya gegas. Rata-rata dosen kalkulus pada gitu semua, untungnya. Tipikal pengajar yang bagus, moga bisa ku tiru.

Nah, sekarang kuis kimia (ini peer kimiaku minggu ini juga, belum terjawab pula). Sarankan alasan, mengapa gigi berlubang yang ditambal akan terasa sakit jika kita tidak sengaja menggigit alumunium foil? Jawaban dapat dikirim dalam komentar atau ke posel saya. Hadiah ditanggung pemenang.