Suatu hari, saya di kantor ngobrol panjang dengan teman semeja. Sangat jarang lho di Jepang ngobrol pas lagi suasana kerja. Waktu itu temanya tentang… Jeng jeng jeng… Anime jaman dulu, dragon ball, sailor moon, card captor, doraemon, dll. Juga hobi koleksi stiker Bikkuriman salah satu senpai. Dan setelah ngobrol ngalur ngidul, nyerempet juga ke Trump dan politik jepang.
Saya cerita ke mereka. Kalau di Jepang, ketemu orang atau temen di jalan ngomongnya cuaca kan yak? Ya nggak juga lah, jawab temen saya di sebelah. Ternyata bayangan saya berbeda dg kenyataan. Terus saya melanjutkan, ngomongin politik nggak? Kalau orang Indonesia, ketemu temen atau orang nggak dikenal di jalan, politik terkini biasa jadi obrolan. Setidaknya half of the time lah.
Di Jepang? Nggak ada topik politik yang bisa diomongin, katanya.
Kehidupan politik dan kehidupan mereka seperti kankenai, nggak ada kaitannya. Setidaknya menurut mereka gitu. Mungkin mereka sudah sibuk dan pusing dengan urusan sekolah atau kantor kali ya. Menurut teman saya itu, orang Jepang tidak memiliki ekspektasi apa-apa ke para pejabat dan pemerintah. Apa mau mereka terserah lah, gitu mungkin ya.
Setelah googling, sentimen ini keknya bukan cuma dimiliki oleh teman semeja saya itu doang. Artikel Gaijinpot berikut juga sebelas dua belas dengan pengakuan mereka.
Mungkin, menurut saya, ketat dan tertatanya rutinitas serta aturan-hukum di Jepang, kecenderungan orang Jepang untuk menghindari konflik (tatemae, honne), dan modern-nya kehidupan disini punya kontribusi besar terhadap apatisme ke politik ini. Yah, tapi ini baru hipotesis nol dan harus diteliti lebih lanjut.
Oh ya, foto di atas adalah foto politisi lagi kampanye di Toyohashi. Disini kampanye harus gitu tuh, turun ke lapangan, teriak-teriak, memperkenalkan diri langsung ke rakyat. Dadah di pinggir atau perempatan jalan ke orang atau mobil lewat. Atau pakai mobil pickup sambil menyuarakan kampanye.
Saya juga pernah liat orang kampanye di stasiun. Sayangnya semua orang yang lewat nyuekin. Lebih rame orang ngamen di sebelahnya daripada si politisi.
Artikel bagus lain terkait politik di Jepang, dari Gaijinpot.